ANALISIS TEKNIKAL BRMS
TANGGAL 15 NOVEMBER 2018
Analisis
Trendline
![]() |
Trendline Analysis of BRMS, Nov 15th 2018 |
BRMS merupakan saham
yang saat ini kurang menggairahkan. Secara trendline
saham ini masuk ke dalam fase yang kritis, BRMS menguji garis support utamanya.
Garis support ini merupakan garis support yang sangat kokoh dan beberapa kali
diuji pantulan di dalam waktu-waktu sebelumnya.
Apabila ternyata candlestick mengalami breakdown pula pada garis support utama
ini, maka BRMS mengalami fase yang sangat menyedihkan. Boleh jadi dia turun ke
nilai yang jauh lebih rendah lagi.
Indikator yang
ditunjukkan oleh sistem pada BRMS juga belum ada tanda-tanda menggairahkan bagi
para trader. Terlihat BRMS masih pada harga stagnan di Rp 50.
Langkah
Trader?
Tidak ada langkah trader kecuali harus menunggu, wait and see adalah langkah terbaik.
Waktu menunggu ini dapat terus terjadi hingga indikator “volume” menunjukkan
warna hijau yang menggairahkan.
Analisis
Fibonacci
![]() |
Fobonacci Analysis of BRMS, Nov 15th 2018 |
Apabila ada pergerakan
yang menggairahkan, maka target BRMS menuju ke harga Rp 58 dengan garis resistance uji ada dua tahap yaitu 54
dan Rp 56.
Analisa di atas merupakan jasa
gratis untuk membantu para trader dalam menganalisis pergerakan harga
emiten-emiten yang listing di pasar bursa dan yang rerindeks JII. Keputusan
entry dan exit berada pada para trader masing-masing.
Apabila
artikel ini bermanfaat dimohon untuk mengirimkan donasi seikhlasnya.
Donasi
dapat ditransfer ke salah satu rekening berikut:
1.
BCA 0110771860
a.n ARNANDA AJISAPUTRA
2.
BCA
0111398738 a.n FUTRI RIANTI
3.
BRI
cab Malang 752201004241534 a.n ARNANDA AJISAPUTRA.
Selamat
cuan :) semoga tambah berkah dengan donasi dan keikhlasannya.
Analisator:
ARNANDA AJISAPUTRA, SE.,ME.
#menggairahkan #waitandsee #wait #see #BRMS #harga #support #resistance #mainsupport #terkuat #kuat #volume
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Post a Comment