ANALISIS TEKNIKAL LPPF

ANALISIS TEKNIKAL LPPF

TANGGAL 15 FEBRUARI 2019

 

Analisis Trendline

Analisis Trendline LPPF, 15 Februari 2019

 LPPF mengalami perubahan arah dari secondary uptrend menuju arah downtrend, bearish yang terjadi kemarin sangat tajam menembus garis support miringnya dan akan menguji garis support Rp 5.585. Ditunjang pula dengan indikator CCI yang telah menembus lebih dari -100. Apabila CCI masih terus berlanjut di bawah -100 Bro/Sist para trader Muslim harus berhati-hati dan segera menjual aset yang dimilikinya. Kecuali bila cut loss, maka hal ini masuk larangan Syariah. Mengingat LPPF membagikan deviden yang cukup besar yaitu Rp 457,5 pada 30 Mei 2018, maka yang jual rugi sebaiknya tahan sebagai aset investasi.  

Analisis Indikator

Analisis Indikator LPPF, 15 Februari 2019

 RSI mengarah ke bawah dengan sudut yang sangat tajam menggambarkan pasar saat kemarin (14 Februari 2019) mengalami pelemahan yang signifikan. Beberapa hari sebelumnya MACD sudah mengkonfirmasi adanya Death Cross padahal pada saat itu LPPF di pasar masih terbilang cukup kuat.

Stochastic belum mengkonfirmasi adanya Death Cross, walaupun demikian tanda-tanda akan terjadinya Death Cross sangat nampak. Ketiga indikator RSI, MACD dan Stochastic Oscillator sepakat semua trader Muslim harus menjual asetnya kecuali yang mengalami jual rugi.

SMA 100 < SMA 200 melihat indikator ini boleh jadi perubahan menjadi strong uptrend masih jauh dari prediksi. SMA 20 > SMA 50, menandakan LPPF di pasar masih terbilang kuat karena penurunan drastis baru kemarin terjadi, namun candle sudah nampak breakdown baik di SMA 20 maupun SMA 50 nya.  

Awan  merah di Ichimoku pada beberapa hari sebelumnya ternyata mengkonfirmasi adanya bahaya candle yang akan jatuh menyentuh awan kembali, namun melihat adanya awan biru yang cukup tebal disertai posisi convirmation line masih berada di atas base line menandakan bahwa LPPF masih ada harapan untuk naik kembali.

Langkah Trader?

SELL, kecuali bila ada bukti candle kembali memantul dan breakout di garis fibonacci terdekatnya maka trader Muslim dapat memikirkan untuk kembali membelinya dengan pantauan yang ketat untuk exit kembali.

Analisis Fibonacci 

Analisis Fibonacci LPPF, 15 Februari 2019

 Kekhawawtiran LPPF akan terus turun maka harga terendah yang mampu dicapai dalam waktu beberapa hari ke depan apabila tidak ada faktor yang menghambatnya adalah mencapai Rp 4.260 sampai dengan Rp 4.266, namun apabila ternyata mampu pull back LPPF dapat diharapkan naik menuju Rp 7.207 walaupun harapan ini tentu masih jauh dari prediksi.

Prediksi mengerikan menurut Fibonacci Extention apabila LPPF tetap tidak mampu untuk mempertahankan harganya di pasar akan turun terus hingga Rp 2.585 namun apabila mampu untuk naik harga dapat mencapai Rp 8.570 walaupun dalam waktu dekat harga ini boleh jadi belum mampu tersentuh dalam beberapa hari bahkan beberapa bulan.

Dari beberapa prediksi Fibonacci yang ada yang lebih dekat secara teori analisis teknikal adalah LPPF turun hingga menguji garis support Fibonacci Retracement di Rp 4.260 atau Rp 4.266.

Analisa di atas merupakan jasa gratis untuk membantu para trader dalam menganalisis pergerakan harga emiten-emiten yang listing di pasar bursa dan yang rerindeks JII. Keputusan entry dan exit berada pada para trader masing-masing.   

Apabila artikel ini bermanfaat dimohon untuk mengirimkan donasi seikhlasnya. 

Donasi dapat ditransfer ke salah satu rekening berikut:   

1.    BCA 0111398738 a.n FUTRI RIANTI    

2.    BRI 752201004241534 a.n ARNANDA AJISAPUTRA.    

Happy cuan :) semoga tambah berkah dengan donasi dan keikhlasannya.    

Analisator:

ARNANDA AJISAPUTRA, SE.,ME.

#tajam #menembus #support #miring #deviden #cutloss #rugi #sell #jual #kekuatan #lemah #sudut #death #cross #persimpangan #kematian #menembus #SMA #breakdown #cutloss #dilarang #trader #muslim #fibonacci #retracement #extention

 

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami