JURNAL
ANALISIS
TEKNIKAL DAN PREDIKSI SAHAM ERAA
PT ERAJAYA
SWASEMBADA, Tbk
BULAN AGUSTUS –
SEPTEMBER 2019
A.
Analisis Trendline
ERAA
merupakan saham yang baru saja masuk ke dalam indeks JII pada periode Juni s.d.
November 2019. Saat ini ERAA sedang mengalami masa dua uji sekaligus, yaitu uji
support trendline dan area supportnya. Area support yang saat ini diuji adalah area Rp 1.873 s.d Rp 1.766. Sedangkan
apabila ERAA breakdown diperkirakan
akan turun dengan area support setelahnya
berada di Rp 1.012 s.d 968.
B. Analisis Indikator
![]() |
Analisis Indikator CCI, RSI, dan Moving Average ERAA, Agustus s.d. September 2019 |
Analisis
CCI:
Indikator CCI menunjukkan ERAA dalam kondisi cukup lemah di market. Posisi CCI menghadap ke bawah
dengan curah dan hampir memasuki area oversold
dengan indeks di bawah -200. Bila telah memasuki indeks di bawah -200
diperkirakan ERAA akan breakdown dari
area supportnya.
Analisis
RSI:
indeks RSI menunjukkan ERAA masih cukup aman, artinya walaupun saat ERAA breakdown dari area supportnya, diharapkan masih dapat bertahan dan tidak membentuk downtrend yang cukup curam.
Analisis
Moving Average:
MA
100 < MA 200, Traders jangka
panjang hendaknya tidak melirik saham ini terebih dahulu, karena secara analisa
ERAA dalam posisi negatif di pasar. Diprediksi ERAA dalam jangka panjangnya
masih belum nampak bergairah di pasar.
MA
20 > MA 50, Traders jangka pendek
masih dapat melirik saham ini dan melihat fluktuatif saham untuk sarana trading. Traders dapat diperkenankan melakukan entry apabila candlestick telah
benar-benar terkonfirmasi memantul dari support
trendline nya dan keluar ke atas (breakout) area supportnya.
C
= EMA 30 = MA 200 > MA 100. Kondisi ERAA di market dalam keadaan meragukan,
antara ERAA akan bergerak melemah ataukah akan bergairah, namun konfirmasi MA
100 < MA 200 menandakan dalam jangka panjang diprediksi ERAA akan mengalami
pelemahan dahulu di market.
C. Langkah Traders
Sell.
D. Prediksi Fibonacci
![]() |
Analisis Fibonacci Extention (-) dan Fibonacci Retracement ERAA, Agustus s.d. September 2019 |
Diprediksi
dari Fibonacci Extention ERAA akan mengalami pelemahan harga pertama mencapai
Rp 1.670, namun apabila masih lemah di pasar ERAA akan menyentuh harga Rp
1.180. Diharapkan apabila telah menyentuh Rp 1.180 ERAA akan memantul, maka
ERAA masih dapat dikatakan merupakan saham yang diminati. Namun apabila ERAA breakdown dari Rp 1.180 (lebih kecil
dari Fibonacci Extention negatif 200), maka diperkirakan ERAA merupakan saham
yang lemah di pasar dan membentuk secondary
bahkan major downtrend.
Menurut
Fibonacci Retracement, ERAA saat ini berada pada Fibonacci 61,8% nya, sehingga
dalam angka Fibonacci emas ini diharapkan ERAA dapat memantul kembali menuju
area Rp 2.260, namun apabila yang terjadi justru breakdown, ERAA diprediksi akan turun hingga Rp 1.478. Allahu a’lam.
Artikel ini adalah analisis gratis bagi Traders untuk acuan dalam melakukan aksi di pasar. Keputusan entry dan exit tetap berada di masing-masing Traders.
Traders dapat berlangganan dengan mensubscribe blog kami secara gratis. Traders juga dapat berdonasi secara
sukarela. Donasi dapat ditransfer ke Rekening di bawah ini:
BRI no.rek 7522-01-004241-53-4 a.n ARNANDA AJISAPUTRA
BCA no.rek 0111398738 a.n FUTRI RIANTI
Kami juga menerima tranfer dalam bentuk non tunai melalui OVO, scan
barcode berikut:

TERIMAKASIH BAGI PARA DONATUR YANG TELAH MENDONASIKAN SEBAGIAN
PROFITNYA. SEMOGA ALLAH MENAMBAHKAN KEBERKAHAN DAN KEBAIKAN PARA DONATUR YANG
TIDAK DAPAT KAMI SEBUTKAN SATU PERSATU
HAPPY CUAN dan SEMOGA BAROKAH
ANALISATOR: ARNANDA AJISAPUTRA, SE.,ME
CHANEL TELEGRAM: https://t.me/markassaham
.
#saham #sahamsyariah #sahamindonesia
#belajarsaham #tradingsaham #tradingsahampemula #belajartradingsaham #tradersahampemula
#yuknabungsaham #yuknabungsahamsyariah #investasisaham #reksadana #reksadanasyariah
#ERAA #erajaya #swasembada
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Post a Comment