Persiapan Menjadi Seorang Trader Muslim
"Siapkan Kesabaran"
Sabar
secara bahasa bermakna menahan (Ilyas, 1999). Sedangkan
secara maknawi menurut Al-Khudairi (2001) adalah menahan
diri dari segala bentuk hal yang dapat merugikan dirinya dan orang lain baik
dalam pandangan dunia maupun akherat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Basyarahil, 1996) sabar
bersinonim dengan tabah yang berarti menahan diri agar tidak lekas marah, tidak
pula lekas putus asa.
Seorang
trader Muslim tentu pantang untuk
bertindak gegabah, cepat putus asa, dan menyalahkan orang lain tatkala ditimpa
kesalahan atas dirinya sendiri. Dalam perdagangan tentu sudah wajar apabila seorang
pedagang akan mengalami keuntungan dan di lain waktu dia mengalami kerugian. Itu
sudah merupakan sunatullah (ketentuan
Allah) yang harus dihadapi manusia. Dengan sabar seorang trader Muslim tidak gampang menyerah berikhtiar dalam berdagang di
pasar modal, selalu semangat dan berhati-hati dalam menentukan sebuah
keputusan. Tidak gampang putus asa dan marah apabila ternyata keputusannya
berbuntut kerugian setelah dia berjuang maksimal.
Tentu
sabar harus diiringi dengan ilmu, agar seorang trader Muslim terus belajar dari kesalahannya dan tidak jatuh ke
lubang yang sama. Ujian terbesar seorang trader
Muslim adalah dirinya sendiri, tatkala harga naik dia senang bukan kepalang
namun tatkala harga turun setelah dia membeli emiten sedihnya dibawa hingga dia
beraktivitas ibadah sekalipun. Dia tidak sabar menghadapi kenyataan, cut loss banyak dia lakukan sehingga dia
mengalami kerugian dan melanggar aturan syariat, selanjutnya dia STOP menjadi
seorang trader dan menyalahkan Pasar
Modal sebagai pasar yang penuh dengan tipuan dan syubhat.
Sabar
ini sangat penting untuk membangun mental dan psikologi seorang trader Muslim tatkala menghadapi
gelombang harga pada hari-hari dan bulan-bulan perdagangan. Keuntungan tidak
dapat diarih secara instan, perlu kerja keras dan perjuangan yang tidak
mengenal lelah untuk menjadi sukses di pasar modal. Sebagaimana disampaikan
oleh Bob Sadino bahwa orang “pintar” itu kebanyakan ide dan angan-angan namun
banyak dari mereka yang tidak sukses karena tidak bertindak, sedangkan orang “goblok”
itu hanya punya ide yang sedikit tapi langsung bergerak dan bekerja (Mawardi, 2009).
Bob
Sadino juga menekankan bahwa orang sukses haruslah mengosongkan ilmunya
terlebih dahulu dan merasa dirinya harus “goblok” agar dalam usahanya banyak
sharing untuk meningkatkan semangat menjadi smart,
karena apabila dia merasa pintar yang menghinggapi dirinya adalah putus asa
tatkala mengalami kegagalan dalam ikhtiar. Dirinya merasa kepintarannya sia-sia
yang akhirnya meninggalkan apa yang tengah dia upayakan, ini merupakan kemu’badziran
yang sesungguhnya bagi seorang trader
Muslim.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Khudairi,
M. bin A. A. (2001). Sabar. Jakarta: Darul Haq.
Basyarahil,
A. A. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gema Insani Press.
Ilyas,
Y. (1999). Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.
Mawardi,
D. (2009). Belajar Goblok dari Bob Sadino. Jakarta: Kintamani
Publishing.
DISUSUN DAN DIPOSTING
OLEH:
ARNANDA AJISAPUTRA,
SE.,ME
#sabar #kesabaran #muslim #trader #pasarmodal
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Post a Comment